Kerusakan Lingkungan Akibat Banjir Valencia: Kota Tertutup Lumpur dan Ekosistem Terancam

Kerusakan Lingkungan Akibat Banjir Valencia: Kota Tertutup Lumpur dan Ekosistem Terancam


Annisa Puteri Nurhazimah, Dina Fitria Agustina

Rabu, 20 November 2024

Kondisi banjir parah melanda salah satu jalanan di Valencia, Spanyol, Rabu (30/10/2024).

Kondisi banjir parah melanda salah satu jalanan di Valencia, Spanyol, Rabu (30/10/2024).

(Sumber : republika.co.id)


Jakarta, 20 November 2024 - Banjir besar melanda Valencia, Spanyol, pada akhir Oktober 2024. Hujan lebat hingga 400 mm dalam waktu kurang dari 24 jam, yang dipicu oleh fenomena atmosfer Depresión Aislada en Niveles Altos (DANA), menyebabkan sungai Turia meluap. Air bah menggenangi kawasan perkotaan dan pedesaan, merusak infrastruktur, menghancurkan rumah, serta menewaskan lebih dari 214 orang. Kini, Valencia menghadapi kerusakan besar, baik secara fisik maupun ekologis.

Dampak lingkungan dari bencana ini sangat memprihatinkan. Lumpur dan sedimen yang terbawa banjir mencemari sungai dan laut di pesisir Mediterania, merusak habitat alami dan mengancam kehidupan flora serta fauna air. Limbah rumah tangga, bahan kimia dari kawasan industri, hingga minyak kendaraan yang terseret banjir memperparah pencemaran air dan tanah. Kawasan hutan dan ruang hijau, yang seharusnya menjadi penahan air, turut mengalami kerusakan parah. Hal ini membuat wilayah Valencia semakin rentan terhadap banjir di masa depan.

Bencana ini juga berdampak pada kesehatan masyarakat dan keberlanjutan ekosistem. Polusi yang mencemari air tanah bisa memengaruhi pasokan air bersih. Sementara itu, sedimentasi di sungai mengurangi aliran oksigen yang dibutuhkan makhluk hidup di air. Jika masalah ini terus berlanjut, rantai makanan lokal, termasuk spesies laut yang menjadi sumber penghidupan masyarakat pesisir, akan terganggu.

Upaya Pemerintah

Untuk memulihkan keadaan, pemerintah Spanyol mengerahkan 7.500 personel militer guna membersihkan lumpur dan puing-puing serta memperbaiki infrastruktur. Namun, tantangannya sangat besar, mengingat skala kerusakan yang luas dan keterbatasan sumber daya. Para ahli lingkungan menekankan pentingnya perencanaan jangka panjang, termasuk investasi pada infrastruktur hijau dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik, untuk mengurangi risiko bencana serupa di masa mendatang.

Banjir di Valencia menjadi pengingat bahwa kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia dapat memperburuk dampak bencana alam. Peristiwa ini tidak hanya menjadi masalah lokal, tetapi juga mencerminkan isu global tentang meningkatnya ancaman terhadap lingkungan. Kerja sama internasional dan komitmen bersama sangat diperlukan untuk melindungi bumi dan memastikan kelangsungan hidup generasi mendatang.


Referensi :

- https://www.tempo.co/sains/fenomena-cuaca-dana-di-balik-banjir-bandang-valencia-turunkan-hujan-hingga-500-mm-1163823

https://timesindonesia.co.id/peristiwa-internasional/516396/banjir-besar-terjang-spanyol-92-tewas-dan-puluhan-orang-hilang

- https://www.livescience.com/planet-earth/weather/earth-from-space-watch-valencia-disappear-under-a-sea-of-mud-during-deadly-spanish-floods

Comments

Popular posts from this blog

Breaking News: Jalan Narogong Kembali Memakan Korban, Begini Kejadiannya!

Kecerdasan Buatan Ubah Dunia Kerja: Era Baru atau Ancaman?

Jalan Berlubang di Cikeas Sebabkan Kemacetan dan Kerusakan Kendaraan