Kecerdasan Buatan Ubah Dunia Kerja: Era Baru atau Ancaman?
Dara Salsabila Florean, Jehan Ratu Ferisa, Theresia Agatha
21 November 2024
Jakarta, 21 November 2024 - Kecerdasan buatan (AI) diprediksi akan membawa perubahan besar dalam dunia kerja dengan mengurangi peran tenaga manusia secara signifikan. Teknologi ini menawarkan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya, tetapi juga memunculkan ancaman terhadap berbagai profesi yang selama ini dianggap aman.
Vinod Khosla, seorang miliarder Silicon Valley sekaligus pendiri Sun Microsystems, memprediksi hingga 80% pekerjaan dapat digantikan oleh AI. “AI bisa bekerja lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah daripada manusia,” ujarnya dilansir dari Liputan 6, Kamis (21/11/24). Menurutnya, pekerjaan di sektor hulu seperti pertanian hingga sektor hilir seperti tenaga penjual akan terdampak. Bahkan, ia optimis teknologi ini dapat membuka peluang bagi manusia untuk mengadopsi pola kerja yang lebih ringan, seperti tiga hari atau bahkan satu hari dalam seminggu, dengan bantuan AI menyelesaikan sisanya.
Namun, dampak AI tak berhenti di situ. Insider melaporkan setidaknya ada sepuluh profesi yang berisiko besar tergerus oleh teknologi ini. Di sektor teknologi, pekerjaan seperti programmer, software engineer, dan analis data diprediksi akan tergantikan karena AI seperti ChatGPT mampu menghasilkan kode dan menganalisis data lebih cepat dan efisien. Di industri media, profesi seperti jurnalis, pembuat konten, hingga penulis teknis juga terancam karena AI memiliki kemampuan membaca, menulis, dan memahami data berbasis teks dengan baik. Hal serupa terjadi di bidang hukum, di mana asisten legal atau paralegal bisa digantikan karena AI dapat membantu merancang dokumen hukum dengan akurasi tinggi. Selain itu, pekerjaan seperti analis riset pasar berisiko hilang karena AI mampu menganalisis data dan memprediksi tren dengan lebih baik, begitu pula dengan profesi guru yang suatu saat dapat digantikan oleh sistem berbasis AI di ruang kelas. Di sektor keuangan, pekerjaan seperti penasihat atau analis keuangan terancam karena AI dapat mengidentifikasi tren pasar dan memberikan rekomendasi investasi lebih akurat. Desain grafis juga masuk dalam daftar, terutama karena keberadaan alat seperti Dall-E yang mampu menghasilkan gambar berkualitas tinggi dalam waktu singkat. Bahkan, pekerjaan seperti akuntan, trader, dan layanan pelanggan tidak luput dari ancaman, mengingat AI dan chatbot semakin mendominasi berbagai tugas berbasis data dan interaksi pelanggan.
Meski memberikan ancaman besar, Khosla percaya bahwa AI juga membawa potensi positif. Jika dikelola dengan kebijakan yang tepat, teknologi ini dapat menciptakan kekayaan yang cukup untuk semua orang dan mendorong pola kerja yang lebih manusiawi. Salah satu solusi yang ia usulkan adalah penerapan Pendapatan Dasar Universal (UBI) untuk mengurangi ketimpangan ekonomi akibat perubahan besar ini. Dengan pendekatan yang bijak, AI dapat menciptakan era baru yang lebih produktif tanpa meninggalkan manusia di belakang.
sumber :
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230216184745-37-414484/siap-siap-10-profesi-ini-bakal-punah-diganti-teknologi-ai
https://www.liputan6.com/bisnis/read/5715178/ai-bakal-ambil-alih-80-pekerjaan-nasib-manusia-bagaimana
Comments
Post a Comment